Sabtu, 06 Mei 2023

SRIT Official Website is now Launched!!

,

Website Resmi Sekolah Republik Indonesia Tokyo

Halo kembali lagi semuanya dengan mimin Blogger, sudah lama ya tidak ketemu mimin mengupload artikel lagi. Nah jadi mengapa mimin tidak aktif di blog ya???

Karena ada kabar baik nih, yaitu saat ini tim kami sedang melakukan persiapan dan development website SRIT baru yang tidak lama lagi akan release dalam waktu dekat!
 
Website SRIT yang baru ini mempunyai lebih banyak informasi dibanding blog saat ini, dimana isi informasi dan postingan akan lebih variatif; mulai dari berita, siaran pers, informasi berkala, gallery foto serta karya-karya siswa, dan lain-lain nya.



*Foto screenshot tampilan website yang tercantum masih tahap development. Ada kemungkinan perbedaan disaat nanti.

Tentunya dengah hal itu kami bisa memberikan informasi lebih detail dan fleksibel.
Saya mimin blogger pun merasa terbantu karena sampe saat ini kami memiliki keterbatasan fleksibilitas karena fitur-fitur pada blog ini. Rencananya disaat website sudah dioperasikan, mimin akan berfokus kepada website, dan untuk blog ini tetap akan dipertahankan dengan adanya intergrasi artikel pada website dan blog ini. 

Selain website, miminpun seusaha mungkin melakukan R&D untuk lebih memodernisasikan serta mengsistemasikan managemen konten serta media dan managemen project. Saat ini, mimin sedang melakukan reviu pada sistem NextCloud untuk mengecek feasibility pada tim kami.


Sebelumnya, mimin sudah melakukan peningkatan sistem analisa di Blogger, Google Search dan Google Maps, terutama untuk analisa pengunjung situs dan analisa penelusuran. 

Kami berharap dengan pembenahan ini dapat memperbaiki kualitas pada konten dan informasi untuk meningkatkan ketertarikan dan kepuasan pembaca.

 ~Tim Jurnalistik

↓ Ayo akses web kami yang baru ya! ↓
(dalam tahap development)

                                                                                         

Read more →

Minggu, 06 November 2022

Prasarana-Prasarana Shinkansen (1/2)

,


Prasarana-prasarana Shinkansen (1/2)

Kembali lagi semuanya, sebelum nya kita sudah mengenalkan sarana-sarana Shinkansen. Nah, kali ini Part 2 kita akan membahas prasarana-prasarana Shinkansen.

Mungkin kalian tau kan kalo prasarana-prasarana Shinkansen itu kuat terhadap bencana alam, dan mempunyai sistem keamanan tertinggi. di bagian prasarana kita ada dua, yaitu bagian infratuktur dan bagian sistem dan fasilitas operasi seperti sistem kelistrikan dan sistem sintelis.


Bagian Infratuktur

1. Jalur KA

  



 a. Railbed
     Awal mula nya, Tokaido Shinkansen menggunakan railbed tanah. Pada pembangunanan Sanyo Shinkansen mayoritas menggunakan railbed concrete, dan pada pembangunan setelah Tohoku Shinkansen hampir semuanya menggunakan railbed concrete

 
Kelebihan railbed tanah adalah biaya lebih murah, tetapi banyak kekuranganya, yaitu memakan banyak lahan dan beresiko terjadi limpasan sehingga untuk sprinkler harus kecil, dan saat turun hujan taspat dikurangi bahkan operasional kereta harus diberhentikan untuk keselamatan.
Sedangkan untuk kelebihan railbed concrete adalah tidak memakan banyak lahan, lebih kuat terhadap hujan dan salju. 

Terkait sprinkler, apa yang di madsud sprinkler ya?
Jadi sprinkler yang digunakan di pinggir jalan rel Shinkansen untuk meyiram salju dengan suhu air 8°C hingga 12°C yang ada di atas jalan rel. Untuk fungsi nya di Tokaido Shinkansen dan Shinkansen bagian timur (Tohoku, Joetsu, Hokuriku) berbeda, untuk di Tokaido Shinkansen berfungsi untuk mencegah salju membumbung saat kereta lewat, sedangkan untuk Shinkansen bagian timur, sprinkler berfungsi untuk mencairkan salju.
Nah, ini lah makanya mengapa Shinkansen kuat terhadap salju dan selalu on-time walaupun salju lebat, sedangkan jalan raya dan jalan bebas hambatan macet dan ditutup, penerbangan pesawat dicancel, jalur kereta eksisting berhenti menjadikan Shinkansen satu-satu nya akses transportasi menuju Niigata saat musim salju.



 b. Jenis-jenis track
   
Mungkin disini banyak yang mengira kalo jalur Shinkansen itu semuanya sudah ballastless, tetapi kenyataan nya tidak semua jalur ballastless. Mayoritas jalur Tokaido Shinkansen dan Sanyo Shinkansen menggunakan ballast track, untuk jalur setelah Tohoku Shinkansen juga tetap ada bagian yang menggunakan ballast track dikarenakan ballast track lebih murah dan fleksibel untuk mengubah lintasan (pemasangan wesel dll) 
Bantalan rel yang digunakan pada ballast track adalah bantalan PC, untuk dibagian wesel, jebatan, expansion joint (EJ) dan celah rel sebagian menggunakan bantalan sintetis yang ringan dan lebih durable. bantalan sintetis terbuat dari rigid urethane foam dan serat kaca. 

untuk track ballastless yaitu slab track juga mulai digunakan di Sanyo Shinkansen dan digunakan secara massal pada pembangunan Tohoku Shinkansen yaitu adalah jalur Shinkansen yang melintasi daerah salju sehingga diharuskan menggunakan slab track karena jika menggunakan ballast maka ballast akan menyiprat saat tumpukan salju atau es jatuh dari rangkaian kereta dan mengenai ballast nya. Untuk petak yang menggunakan ballast dikasih sheet. 


Untuk varian slab track ada flat plate slab yang digunakan pada daerah salju dan frame type slab track yang yang digunakan pada terowongan dan daerah tidak bersalju. frame type slab track lebih murah dibandingkan flat plate slab.

 c. Rel
  Shinkansen menggunakan rel 50T pada awal pembangunan Tokaido Shinkansen, untuk saat ini sudah diganti dan semua rel Shinkansen telah menggunakan rel 60kg. Panjang rel yang diproduksi dari pabrik adalah 25 meter, tetapi setelah dilakukan pemasangan, rel shinkansen di las hingga menjadi rel CWR.
(CWR = Continuous Welded Rail) 
Rel terpanjang di Jepang ada di Tohoku Shinkansen petak stasiun Iwatenumakunai hingga stasiun Hachinohe yaitu panjangnya mencapai 60.4km tanpa celah rel loh! wait, tapi kalo gak ada celah rel nya proses pemuaian nya seperti gimana ya?? 
Biasanya sambungan ujung CWR itu berbeda dengan sambungan biasa, yaitu sambungan yang dipake di CWR adalah sambungan EJ seperti digambar ini: 
Sambungan EJ dapat mengakomodasi ekspansi temperatur / suhu dan kontraksi pada rel 60kg hingga ±100mm 

Selain rel yang diatas tersebut, ada rel gongsol yang digunakan untuk mecegah kereta anjlok, rel gongsol dipasang secara massal di Tokaido Shinkansen dan Kyushu Shinkansen untuk mencegah keretanya anjlok saat terjadi gempa, dan walaupun keretanya anjlok, rel gongsol tetap berfungsi menghindarkan kereta menyimpang keluar dari jalur. 
Nah, karena kita membahas pencegahan penyimpangan kereta dari jalur, saya akan kasih tau 2 metode lagi pencegahan penyimpangan pada Shinkansen.

Untuk di Sanyo Shinkansen, pencegahan difokuskan pada pencegahan penyimpangan.

Tipe yang digunakan untuk Shinkansen bagian timur (Tohoku, Joetsu, Hokuriku, Hokkaido) berbeda dengan Tokaido, Sanyo, dan Kyushu karena Shinkansen bagian timur diperlukan penyesuaian dikarenakan melewati daerah bersalju.

2. Listrik Aliran Atas (LAA)

Nah, untuk di bagian sini kita hanya bahas tiang dan Catenary nya, untuk kelistrikan nya kita bahas di bagian sistem.

 a. Tiang
  di Shinkansen juga ada 2 jenis tiang LAA, ada tiang beton yang mayoritas digunakan pada tiang LAA di perkeretaapian, tetapi untuk jalur Shinkansen yang dibangun setelah Hokuriku Shinkansen yang dibuka pada tahun 1997 menggunakan pipa baja yang lebih ringan dan lebih kuat terhadap gempa. Sebagian jalur-jalur eksisting juga menggunakan tiang pipa baja untuk menggantikan tiang-tiang beton.

 b. Catenary
 Catenary terdiri dari messenger wire, hanger/dropper, dan contact wire atau trolley wire.
Sama seperti tiang, ada 2 tipe catenary yang digunakan di Shinkansen, yaitu Compound catenary dan Simple catenary. Compound catenary digunakan pada jalur Shinkansen eksisting sebelum Nagano (Hokuriku) Shinkansen, sedangkan Simple catenary digunakan pada jalur-jalur Shinkansen setelah Nagano (Hokuriku) Shinkansen. Simple catenary mempunya 2 jenis contact wire/trolley wire, yaitu CS trolley wire yang digunakan pada Hokuriku Shinkansen petak Takasaki~Nagano, Tohoku Shinkansen petak Morioka~Hachinohe, dan Kyushu Shinkansen petak Shinyatsushiro~Kagoshimachuo, sedangkan untuk PHC trolley wire digunakan pada jalur setelah pembangunan Tokohu Shinkansen petak Hachinohe~Shinaomori. perbedaan nya, CS trolley terbuat dari copper dan steel sedangkan PHC trolley adalah Precipitation-Hardened Copper Alloy Trolley Wire yang lebih kuat, konduktif, dan tahan panas sehingga membuat bisa meningkatkan daya tarik, dan terus karena PHC trolley terbuat dari paduan tembaga sehingga ramah lingkungan dikarenakan hampir 100% bisa recycle/daur ulang.

Disini mimin sampe lupa mengasih tau kalo perbedaan Compound catenary dan Simple catenary itu apa, jadi Compound catenary itu tediri dari messenger wire, dropper, auxiliary catenary wire, hanger, dan contact wire. sedangkan Simple catenary hanya teridiri dari messenger wire, hanger, dan contact wire saja.

di jalur eksisting Tohoku Shinkansen dan Joetsu Shinkansen juga dilakukan penggantian dari Compound catenary ke Simple catenary untuk meningkatkan stabilitas dan memudahkan maintenance/perawatan. 

Terkait contact wire, ada yang unik juga loh, yaitu contact wire pada Tokaido Shinkansen. Yang unik nya apa?  Unik nya adalah ada nya kabel fiber optik di dalam contact wire. 
Jadi, kabel fiber optik didalam contact wire berfungsi untuk mendekteksi jika contact wire sudah mencapai batas toleransi aus, mendekteksi nya dengan cara memutus kabel fiber opetik yang ada di contact wire, jika kabel fiber optik putus maka alarm akan dikirimkan ke OCC (Operation Control Center) / pusdalopa (pusat kendali operasi kereta api) sehingga OCC akan mengetahui dan langsung dilakukan penggantian contact wire pada malam harinya.

Mungkin kalian bosen kalo saya bahas semua nya disini, jadi untuk bagian sistem saya akan bahas di part 3 ya....

Sekian Terimakasih yang telah membaca!
Written by Kanda

Referensi:
JR East Technical Review
(https://www.jreast.co.jp/e/development/tech/)
Japan Railway Construction, Transport and Technology Agency
 (https://www.jrtt.go.jp/)
Railway Technical Research Institute
(https://www.rtri.or.jp/)
JR Tokai News Release
(https://jr-central.co.jp/news/)


Part 3: Bagian sistem kelistrikan (suplay listrik, gardu traksi, SCADA, frequency conversion substation, dll) dan sistem sintelis  (ATC, CTC, COSMOS, COMTRAC, interlocking, radio komunikasi, depature board, dll)

Coming soon!
















 





     

  

Read more →

Announcement jadwal Bulan Bahasa 2022 dan Exhibition SRIT

,

Announcement Jadwal Bulan Bahasa 2022 dan Exhibition SRIT


Halo, mimin akan menyampaikan informasi jadwal Bulan Bahasa 2022 dan Exhibition SRIT




Untuk Exhibition SRIT yang di selenggarakan 
pada hari Jumat dari jam 13.30 hingga jam 15.30 
tidak dikenakan tarif ya! 
Jadi silakan ya bagi yang berminat !







Read more →

Minggu, 19 Juni 2022

Kunjungan ke Chuhiro Art Museum

,
Mengunjungi Chihiro Art Museum


Selasa, 15 Maret 2022. Matahari terbit tanda awal hari yang sangat seru bagi murid SMP dan SMA SRIT. Hari ini, kami akan pergi ke Chihiro Art Museum yang terletak di Kota Nerima, Tokyo.



Pada pukul 09.00, murid-murid berkumpul di aula sambil menunggu yang lainnya. Ada yang bermain voli, ada yang main game, ada yang sibuk sendiri, ada juga yang ngobrol. Beberapa murid datang membawa kamera demi mengabadikan momen istimewa ini. Setelah seluruh murid SMP dan SMA datang, kami berbaris sesuai kelas. Setiap kelas dipimpin oleh anggota OSIS inti yang berbeda-beda: Kelas 7 dipimpin oleh Mevia, kelas 8 dipimpin oleh Sheila dan Fira, kelas 9 dipimpin oleh Maiza dan kelas 10 dipimpin oleh Shiera dan Lin. Kemudian, kami pun mulai berjalan keluar dari SRIT, dengan kelas 7 di urutan paling depan dilanjut dengan kelas 8, 9, 10 di belakangnya. Karena terhambat lampu merah, terkadang barisan kami terpisah menjadi 2 cabang, kemudian menjadi satu lagi. 


Kami berkumpul di Stasiun Meguro untuk naik kereta Yamanote Line mengarah jarum jam ke stasiun Takadanobaba. Suasana di stasiun seperti pada hari kerja biasa di Jepang; ramai, tetapi tidak terlalu padat. Sebelum naik kereta, bagi yang saldo kartu Suica-nya sudah sedikit tentunya mengisi ulang terlebih dahulu. Setelah beberapa menit menunggu di peron, tibalah kereta yang akan kita naik. Karena keretanya cukup ramai, kami berpencar ke beberapa gerbong. Hanya beberapa dari kami yang mendapat tempat duduk. 


Setelah beberapa menit, kami tiba di stasiun Takadanobaba. Disini lumayan sepi, namun kami harus segera pindah ke peron Seibu Line. Kami naik kereta Seibu Shinjuku Line jurusan Tamagawajosui dengan tipe seri New 2000 ke stasiun Iogi. Kereta ini sudah beroperasi semenjak tahun 1989 loh! 



Setiba di stasiun Iogi, kami singgah di taman setempat yang jaraknya tidak terlalu jauh dari stasiun tersebut untuk rehat sejenak serta makan siang. Taman ini mirip dengan Taman Rinshinomori yang terletak di dekat SRIT loh! Ada banyak pohon sakura dan rumput yang asri nan hijau. Banyak anak-anak yang bermain disana. Tiap kelas pun berlomba-lomba mengambil posisi, ada di dekat kebun bunga, ada di meja, ada di dekat bangku, ada juga yang dekat pintu keluar. Tikar pun digelar di rerumputan yang hijau ditemani oleh beberapa pohon Sakura. Para siswa-siswi bersenda gurau sambil menyantap makan siang. Setelah istirahat selesai, kami pun melanjutkan perjalanan kami sesuai urutan baris.


Setelah beberapa menit berjalan kaki, tiba pula kami di Chihiro Art Museum. Bu Susi, Pak Rahmat serta Mevia memasuki museum terlebih dahulu untuk mengambil pamflet untuk dibagikan ke siswa-siswi. Rupanya, museum ini terdiri dari 2 lantai. Exhibit Room 1, 3 dan 4 ada di lantai 1. Para murid berpencar ke Exhibit Room 1 dan 3. Banyak karya-karya terkenal misalnya The Very Hungry Caterpillar dan lain-lain. Para siswa-siswi SRIT sangat tertarik terhadap lukisan-lukisan ini. Ada yang melihatnya dari dekat, ada juga yang mendiskusikan lukisannya bersama teman-temannya. Setelah puas melihat karya-karya Chihiro Iwasaki di lantai 1, kami naik ke lantai 2. Kami memasuki Exhibit Room 2 hanya untuk melihat lebih banyak lagi karya-karya yang menakjubkan oleh Chihiro Iwasaki. Seusai dari Exhibit Room, kami ke perpustakaan. Disana banyak sekali buku anak-anak yang menarik, baik dalam Bahasa Inggris maupun Bahasa Jepang. Beberapa murid yang sudah selesai membaca buku pun berpindah ke playroom/ruang bermain. Tentunya, kami mengembalikan buku yang telah dibaca ke tempatnya masing-masing. Di playroom tersedia mainan anak-anak yang terlihat sederhana namun memeras otak.



Setelah dari lantai 2, kami turun ke lantai 1 hanya untuk menemukan bahwa exhibit room 4 belum kami jelajahi karena exhibit room tersebut terletak di pojokan. Sama seperti exhibit room lainnya, ruangan itu dipenuhi oleh karya-karya yang sangat menarik disana. Setelah melihat-lihat karya-karya Chihiro Iwasaki, sekarang kami ke kantornya Chihiro Iwasaki. Ya, di dekat exhibit room 4 terletak Chihiro’s Atelier dimana itu adalah replika kantor Chihiro Iwasaki yang membuat sebagian besar karya-karya di museum ini. Kemudian, kami pergi ke toko cendera mata yang terletak di dekat pintu masuk museum. Di toko tersebut ada bermacam-macam suvenir Chihiro Iwasaki seperti kartu pos, magnet, mainan kayu, alat-alat menggambar/melukis, poster, kaos, hingga mug dan banyak lagi. Namun, Yang paling memikat mata para murid SRIT adalah bermacam-macam lukisan Chihiro Iwasaki yang berbentuk kartu pos. Banyak sekali yang membeli kartu-kartu pos tersebut. 


Selagi beberapa murid membeli oleh-oleh, ada beberapa yang kembali ke exhibit room untuk melihat-lihat kembali lukisan-lukisan. Ada pula yang bersantai-santai di halaman yang terpapar sinar mentari hangat. Setelah semuanya puas, kami pun beranjak dari kursi dan bersiap-siap untuk pulang. Eits, tentunya kami tidak lupa untuk foto-foto di depan museum ini dong. 



Langkah demi langkah, kami semakin menjauh dari museum. Sekarang, kami sedang berjalan ke arah stasiun Kami-Igusa untuk kembali ke rumah masing-masing. Sesampainya di Stasiun Kami-Igusa, beberapa murid mengisi ulang saldo kartu Suica-nya yang menipis, agar dapat digunakan untuk naik kereta. Setibanya di peron, ternyata ada vending machine yang menjual es krim dan minuman. Beberapa murid pun segera merogoh sakunya untuk mengambil koin. Sambil menunggu, para murid melakukan kegiatan yang berbeda-beda: Ada yang melihat-lihat kereta yang lewat, ada yang makan es krim, ada juga yang meneguk minumannya dan ngobrol bersama temannya. Setelah kereta tersebut tiba, kami pun naik kereta Shinjuku Line untuk kembali ke stasiun Takadanobaba.  Setelah sampai di stasiun Takadanobaba, beberapa murid langsung transfer ke jurusan kereta yang arah ke rumahnya, dan sebagian besar transfer ke Yamanote Line. Ada yang turun di stasiun yang di dekat rumah mereka, dan sebagian turun di Stasiun Meguro. Hari ini pun menjadi salah satu hari yang sangat menyenangkan bagi siswa-siswi SRIT, di antara ratusan hari-hari yang seru selama kami bersekolah di SRIT. 



(Penulis: Ichiro, Foto: Kanda, Shakila)





Read more →

Kamis, 19 Mei 2022

Kunjungan Ke SD Koyamadai

,

Kunjungan Ke SD Koyamadai



Pada tanggal 18 Januari 2022, Sekolah republik Indonesia Tokyo bersama SD koyamadai melangsung kan acara pertukaran budaya antara budaya yang biasanya di lakukan oleh disekolah Indonesia dan budaya yang biasanya di lakukan di sekolah Jepang.
Read more →

Rabu, 18 Mei 2022

Kunjungan ketua DPRD Meguro

,

Kunjungan DPRD Meguro ke SRIT



Tokyo, 13 Januari 2022 – Meguro City Council (MCC) atau DPRD Meguro berkunjung ke SRIT untuk melihat serta mempelajari budaya Indonesia. Acara ini dihadiri oleh Dubes RI untuk Tokyo dan para staf KBRI Tokyo, dan juga ketua dan anggota DPRD Meguro. 


Acara dibuka oleh sepatah dua patah kata oleh Pak Saidan dan Dubes RI, dilanjut dengan pengenalan tentang Indonesia. Beragam budaya, agama serta makanan tradisional Indonesia diperkenalkan melalui sebuah presentasi PowerPoint oleh Bu Rika. Pihak Meguro City Council juga memperkenalkan kantor Meguro City Setiap anggota MCC yang hadir saat itu juga memperkenalkan dirinya masing-masing. Setelah itu, program berikutnya adalah Workshop Bahasa Indonesia yang dipimpin oleh Bu Rina dan Bu Lizsa. Bu Rina dan Bu Lizsa membimbing cara mengeja huruf alfabet Bahasa Indonesia, kosakata dasar, salam, lagu Indonesia, dll. Kemudian kami bersama-sama menyanyikan lagu 'Rasa Sayange'


Setelah belajar Bahasa Indonesia, sekarang adalah waktunya Tim Angklung SRIT untuk tampil. Setiap pemain angklung laki-laki menggunakan baju kebaya berwarna merah yang dipadu dengan bendo dan sarung, sedangkan para pemain angklung perempuan serta guru-guru yang bermain angklung menggunakan baju daerah sesuai tempat kelahiran mereka. Saat maju ke panggung, para pemain angklung memperkenalkan diri serta baju daerah yang dipakai terlebih dahulu. Tim Angklung SRIT memainkan lagu Sakura, Suwe Ora Jamu dan Tokecang yang membuat bulu kuduk para penonton berdiri dan mengundang applause yang riuh. Usai tampil, para pemain angklung meminjamkan satu angklung kepada setiap anggota MCC yang hadir. Bu Arie dan kami semua mengarahkan para anggota MCC cara memegang angklung dan cara memainkannya. Setelah mendapatkan sebuah angklung di genggaman tangannya, para anggota MCC memainkan lagu "Heal The World" yang dibimbing oleh Bu Arie. Acara Angklung workshop pun diakhiri dengan tepuk tangan yang meriah.


Setelah workshop Angklung, Pak Dubes RI didampingi Bu Nuning  menjelaskan baju daerah yang dipakai para pemain angklung. Beliau menjelaskan mulai dari asal-usulnya, aksesorisnya, pembuatan serta variasinya. Usai pengenalan baju daerah, kami berlanjut ke sesi foto-foto, penutupan, dan acara makan-makan beragam kuliner khas Indonesia bersama anggota Meguro City Council.






Read more →
Diberdayakan oleh Blogger.

Featured Post

SEKOLAH REPUBLIK INDONESIA TOKYO

東京インドネシア共和国学校 Tokyo Indonesian School     Hi guys! Salam kenal dari OSIS SRIT! Sebelumnya mumun ("mimin" mainstream ...