Minggu, 06 November 2022

Prasarana-Prasarana Shinkansen (1/2)

,


Prasarana-prasarana Shinkansen (1/2)

Kembali lagi semuanya, sebelum nya kita sudah mengenalkan sarana-sarana Shinkansen. Nah, kali ini Part 2 kita akan membahas prasarana-prasarana Shinkansen.

Mungkin kalian tau kan kalo prasarana-prasarana Shinkansen itu kuat terhadap bencana alam, dan mempunyai sistem keamanan tertinggi. di bagian prasarana kita ada dua, yaitu bagian infratuktur dan bagian sistem dan fasilitas operasi seperti sistem kelistrikan dan sistem sintelis.


Bagian Infratuktur

1. Jalur KA

  



 a. Railbed
     Awal mula nya, Tokaido Shinkansen menggunakan railbed tanah. Pada pembangunanan Sanyo Shinkansen mayoritas menggunakan railbed concrete, dan pada pembangunan setelah Tohoku Shinkansen hampir semuanya menggunakan railbed concrete

 
Kelebihan railbed tanah adalah biaya lebih murah, tetapi banyak kekuranganya, yaitu memakan banyak lahan dan beresiko terjadi limpasan sehingga untuk sprinkler harus kecil, dan saat turun hujan taspat dikurangi bahkan operasional kereta harus diberhentikan untuk keselamatan.
Sedangkan untuk kelebihan railbed concrete adalah tidak memakan banyak lahan, lebih kuat terhadap hujan dan salju. 

Terkait sprinkler, apa yang di madsud sprinkler ya?
Jadi sprinkler yang digunakan di pinggir jalan rel Shinkansen untuk meyiram salju dengan suhu air 8°C hingga 12°C yang ada di atas jalan rel. Untuk fungsi nya di Tokaido Shinkansen dan Shinkansen bagian timur (Tohoku, Joetsu, Hokuriku) berbeda, untuk di Tokaido Shinkansen berfungsi untuk mencegah salju membumbung saat kereta lewat, sedangkan untuk Shinkansen bagian timur, sprinkler berfungsi untuk mencairkan salju.
Nah, ini lah makanya mengapa Shinkansen kuat terhadap salju dan selalu on-time walaupun salju lebat, sedangkan jalan raya dan jalan bebas hambatan macet dan ditutup, penerbangan pesawat dicancel, jalur kereta eksisting berhenti menjadikan Shinkansen satu-satu nya akses transportasi menuju Niigata saat musim salju.



 b. Jenis-jenis track
   
Mungkin disini banyak yang mengira kalo jalur Shinkansen itu semuanya sudah ballastless, tetapi kenyataan nya tidak semua jalur ballastless. Mayoritas jalur Tokaido Shinkansen dan Sanyo Shinkansen menggunakan ballast track, untuk jalur setelah Tohoku Shinkansen juga tetap ada bagian yang menggunakan ballast track dikarenakan ballast track lebih murah dan fleksibel untuk mengubah lintasan (pemasangan wesel dll) 
Bantalan rel yang digunakan pada ballast track adalah bantalan PC, untuk dibagian wesel, jebatan, expansion joint (EJ) dan celah rel sebagian menggunakan bantalan sintetis yang ringan dan lebih durable. bantalan sintetis terbuat dari rigid urethane foam dan serat kaca. 

untuk track ballastless yaitu slab track juga mulai digunakan di Sanyo Shinkansen dan digunakan secara massal pada pembangunan Tohoku Shinkansen yaitu adalah jalur Shinkansen yang melintasi daerah salju sehingga diharuskan menggunakan slab track karena jika menggunakan ballast maka ballast akan menyiprat saat tumpukan salju atau es jatuh dari rangkaian kereta dan mengenai ballast nya. Untuk petak yang menggunakan ballast dikasih sheet. 


Untuk varian slab track ada flat plate slab yang digunakan pada daerah salju dan frame type slab track yang yang digunakan pada terowongan dan daerah tidak bersalju. frame type slab track lebih murah dibandingkan flat plate slab.

 c. Rel
  Shinkansen menggunakan rel 50T pada awal pembangunan Tokaido Shinkansen, untuk saat ini sudah diganti dan semua rel Shinkansen telah menggunakan rel 60kg. Panjang rel yang diproduksi dari pabrik adalah 25 meter, tetapi setelah dilakukan pemasangan, rel shinkansen di las hingga menjadi rel CWR.
(CWR = Continuous Welded Rail) 
Rel terpanjang di Jepang ada di Tohoku Shinkansen petak stasiun Iwatenumakunai hingga stasiun Hachinohe yaitu panjangnya mencapai 60.4km tanpa celah rel loh! wait, tapi kalo gak ada celah rel nya proses pemuaian nya seperti gimana ya?? 
Biasanya sambungan ujung CWR itu berbeda dengan sambungan biasa, yaitu sambungan yang dipake di CWR adalah sambungan EJ seperti digambar ini: 
Sambungan EJ dapat mengakomodasi ekspansi temperatur / suhu dan kontraksi pada rel 60kg hingga ±100mm 

Selain rel yang diatas tersebut, ada rel gongsol yang digunakan untuk mecegah kereta anjlok, rel gongsol dipasang secara massal di Tokaido Shinkansen dan Kyushu Shinkansen untuk mencegah keretanya anjlok saat terjadi gempa, dan walaupun keretanya anjlok, rel gongsol tetap berfungsi menghindarkan kereta menyimpang keluar dari jalur. 
Nah, karena kita membahas pencegahan penyimpangan kereta dari jalur, saya akan kasih tau 2 metode lagi pencegahan penyimpangan pada Shinkansen.

Untuk di Sanyo Shinkansen, pencegahan difokuskan pada pencegahan penyimpangan.

Tipe yang digunakan untuk Shinkansen bagian timur (Tohoku, Joetsu, Hokuriku, Hokkaido) berbeda dengan Tokaido, Sanyo, dan Kyushu karena Shinkansen bagian timur diperlukan penyesuaian dikarenakan melewati daerah bersalju.

2. Listrik Aliran Atas (LAA)

Nah, untuk di bagian sini kita hanya bahas tiang dan Catenary nya, untuk kelistrikan nya kita bahas di bagian sistem.

 a. Tiang
  di Shinkansen juga ada 2 jenis tiang LAA, ada tiang beton yang mayoritas digunakan pada tiang LAA di perkeretaapian, tetapi untuk jalur Shinkansen yang dibangun setelah Hokuriku Shinkansen yang dibuka pada tahun 1997 menggunakan pipa baja yang lebih ringan dan lebih kuat terhadap gempa. Sebagian jalur-jalur eksisting juga menggunakan tiang pipa baja untuk menggantikan tiang-tiang beton.

 b. Catenary
 Catenary terdiri dari messenger wire, hanger/dropper, dan contact wire atau trolley wire.
Sama seperti tiang, ada 2 tipe catenary yang digunakan di Shinkansen, yaitu Compound catenary dan Simple catenary. Compound catenary digunakan pada jalur Shinkansen eksisting sebelum Nagano (Hokuriku) Shinkansen, sedangkan Simple catenary digunakan pada jalur-jalur Shinkansen setelah Nagano (Hokuriku) Shinkansen. Simple catenary mempunya 2 jenis contact wire/trolley wire, yaitu CS trolley wire yang digunakan pada Hokuriku Shinkansen petak Takasaki~Nagano, Tohoku Shinkansen petak Morioka~Hachinohe, dan Kyushu Shinkansen petak Shinyatsushiro~Kagoshimachuo, sedangkan untuk PHC trolley wire digunakan pada jalur setelah pembangunan Tokohu Shinkansen petak Hachinohe~Shinaomori. perbedaan nya, CS trolley terbuat dari copper dan steel sedangkan PHC trolley adalah Precipitation-Hardened Copper Alloy Trolley Wire yang lebih kuat, konduktif, dan tahan panas sehingga membuat bisa meningkatkan daya tarik, dan terus karena PHC trolley terbuat dari paduan tembaga sehingga ramah lingkungan dikarenakan hampir 100% bisa recycle/daur ulang.

Disini mimin sampe lupa mengasih tau kalo perbedaan Compound catenary dan Simple catenary itu apa, jadi Compound catenary itu tediri dari messenger wire, dropper, auxiliary catenary wire, hanger, dan contact wire. sedangkan Simple catenary hanya teridiri dari messenger wire, hanger, dan contact wire saja.

di jalur eksisting Tohoku Shinkansen dan Joetsu Shinkansen juga dilakukan penggantian dari Compound catenary ke Simple catenary untuk meningkatkan stabilitas dan memudahkan maintenance/perawatan. 

Terkait contact wire, ada yang unik juga loh, yaitu contact wire pada Tokaido Shinkansen. Yang unik nya apa?  Unik nya adalah ada nya kabel fiber optik di dalam contact wire. 
Jadi, kabel fiber optik didalam contact wire berfungsi untuk mendekteksi jika contact wire sudah mencapai batas toleransi aus, mendekteksi nya dengan cara memutus kabel fiber opetik yang ada di contact wire, jika kabel fiber optik putus maka alarm akan dikirimkan ke OCC (Operation Control Center) / pusdalopa (pusat kendali operasi kereta api) sehingga OCC akan mengetahui dan langsung dilakukan penggantian contact wire pada malam harinya.

Mungkin kalian bosen kalo saya bahas semua nya disini, jadi untuk bagian sistem saya akan bahas di part 3 ya....

Sekian Terimakasih yang telah membaca!
Written by Kanda

Referensi:
JR East Technical Review
(https://www.jreast.co.jp/e/development/tech/)
Japan Railway Construction, Transport and Technology Agency
 (https://www.jrtt.go.jp/)
Railway Technical Research Institute
(https://www.rtri.or.jp/)
JR Tokai News Release
(https://jr-central.co.jp/news/)


Part 3: Bagian sistem kelistrikan (suplay listrik, gardu traksi, SCADA, frequency conversion substation, dll) dan sistem sintelis  (ATC, CTC, COSMOS, COMTRAC, interlocking, radio komunikasi, depature board, dll)

Coming soon!
















 





     

  

Read more →

Announcement jadwal Bulan Bahasa 2022 dan Exhibition SRIT

,

Announcement Jadwal Bulan Bahasa 2022 dan Exhibition SRIT


Halo, mimin akan menyampaikan informasi jadwal Bulan Bahasa 2022 dan Exhibition SRIT




Untuk Exhibition SRIT yang di selenggarakan 
pada hari Jumat dari jam 13.30 hingga jam 15.30 
tidak dikenakan tarif ya! 
Jadi silakan ya bagi yang berminat !







Read more →
Diberdayakan oleh Blogger.

Featured Post

SEKOLAH REPUBLIK INDONESIA TOKYO

東京インドネシア共和国学校 Tokyo Indonesian School     Hi guys! Salam kenal dari OSIS SRIT! Sebelumnya mumun ("mimin" mainstream ...